Jika kalian dalam hubungan yang tidak sehat. Biasanya apa yang akan kalian lakukan? Apakah kalian akan langsung memutuskan hubungan itu? atau kalian masih optimis untuk melanjutkannya? Mungkin untuk sebagian orang, ada yang berpendapat yang langsung memutuskan. Ada juga yang dia sudah masih ingin mencoba apapun, keputusan kalian itu terserah kalian. Selama kalian tahu apa resikonya, apa yang akan kalian hadapi ke depan. Bagi kalian yang sedang dalam hubungan yang toxic.
Risiko Yang Akan Kalian Hadapi Jika Tetap Memperjuangkan Hubungan Toxic
Apakah kalian akan terus melakukan hal yang sama jika kalian masih ingin mempertahankan hubungan kalian itu? Alangkah baiknya kalian mencoba sesuatu yang berbeda, sehingga kalian bisa mendapatkan hasil yang berbeda juga. Melakukan hal yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda, kalau itu ya tidak akan mungkin. Maka dari itu, kalau misalnya kalian masih optimis dengan hubungan toxic kalian. Dengan berpikir pasangan anda bisa berubah atau kalian bisa memperbaiki ini semua.
Ya tidak apa-apa. Kalau kalian masih memiliki optimis, ya silakan tapi, kalian juga harus memiliki strategi dimana kalian harus melakukan hal yang berbeda agar bisa melihat perubahan dan mendapatkan hasil yang berbeda juga. Dan kalian harus tegas dengan diri kalian dan pasangan kalian. Untuk itu perlu komunikasi yang baik antara pasangan. Jika kalian merasa itu sudah toxic ya, mungkin kalian bisa mengobrol kan apa yang kurang, apa yang salah, sehingga kalian bisa tahu. Oh oke, kita kurangnya disini, kita salahnya di sini. Jadi kita harus memperbaiki ini, jadi harus jelas komunikasinya kalau kalian ingin tetap bersama.
Tidak masalah untuk mempertahankan hubungan yang kalian rasanya itu toxic. Kalau kalian masih optimis ya silakan, lakukan selama kalian masih kuat dan semangat. Tapi kalau kalian sudah tidak mampu, ya jangan paksakan. karena itu akan memperburuk keadaan dan kesehatan mental mu. Dan itu bisa membuat suatu trauma pada manusia. Jadi jika kalian rasanya sudah cukup, ya jangan dipaksakan ya kalau bisa keluar ya keluar.