Dad shaming, atau penilaian dan kritik yang ditujukan kepada ayah oleh orang lain, adalah masalah yang semakin mendapatkan perhatian. Meskipun kurang dikenal dibandingkan dengan mom shaming (penilaian dan kritik terhadap ibu), dad shaming bisa sangat merusak dan membuat ayah merasa tidak percaya diri. Berikut adalah beberapa contoh dad shaming yang umum dan cara mengatasinya:
**Contoh Dad Shaming:**
1. **Keterampilan Merawat Anak**: Ayah mungkin mengalami dad shaming terkait keterampilan merawat anak, seperti mengganti popok, menyuapi anak, atau menenangkan bayi yang menangis. Orang mungkin merasa ayah tidak melakukannya dengan benar atau kurang efisien.
2. **Pilihan Pengasuhan**: Orang seringkali memiliki pendapat yang kuat tentang bagaimana anak harus diasuh. Ayah mungkin disalahkan atau dikritik jika pilihannya berbeda dari apa yang dianggap “tepat” oleh orang lain, seperti memilih metode pengasuhan tertentu atau mengizinkan anak untuk melakukan hal-hal tertentu.
3. **Penampilan dan Kepribadian Ayah**: Ayah juga bisa mengalami dad shaming terkait penampilan fisik mereka, seperti berat badan atau gaya berpakaian. Selain itu, kepribadian atau minat ayah juga bisa menjadi sasaran kritik, terutama jika mereka dianggap “terlalu maskulin” atau “terlalu feminin” dalam pandangan orang lain.
**Cara Mengatasi Dad Shaming:**
1. **Bicarakan dengan Pasangan**: Jika Anda adalah orang tua bersama, berbicaralah dengan pasangan Anda tentang dad shaming yang mungkin Anda alami. Dukungan dan pemahaman dari pasangan bisa membantu mengatasi perasaan tidak percaya diri.
2. **Jangan Bersikap Defensif**: Saat menghadapi dad shaming, penting untuk tidak bersikap defensif secara langsung. Alihkan perhatian dari kritik dengan tetap tenang dan merespons dengan sopan.
3. **Percayai Diri Sendiri**: Ingatlah bahwa tidak ada “cara yang benar” untuk menjadi seorang ayah. Percayai diri Anda sebagai seorang ayah yang peduli dan berusaha yang terbaik.
4. **Temukan Dukungan**: Bergabung dengan kelompok atau komunitas ayah, baik secara lokal maupun online, di mana Anda bisa berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan mendapatkan dukungan.
5. **Edukasi**: Jika mendapat kritik yang berkaitan dengan keterampilan merawat anak atau pilihan pengasuhan, belajarlah lebih banyak tentang topik tersebut. Pengetahuan dan keterampilan yang ditingkatkan dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri.
6. **Fokus pada Anak**: Ingatlah bahwa yang terpenting adalah kesejahteraan dan perkembangan anak Anda. Jangan biarkan dad shaming mengganggu perhatian dan kasih sayang yang Anda berikan pada anak.
7. **Lupakan Stereotip**: Hapus stereotip tentang peran ayah dan ibu dalam pengasuhan anak. Ayah juga mampu melakukan peran yang sama dengan baiknya.
Dad shaming adalah fenomena yang tidak seharusnya ada, dan penting bagi masyarakat untuk lebih mendukung dan menghormati peran ayah dalam kehidupan anak-anak mereka. Dengan mendukung satu sama lain dan mengatasi dad shaming dengan bijak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif untuk semua orang tua.