Agranulositosis adalah kondisi medis yang ditandai oleh penurunan jumlah sel darah putih jenis granulosit dalam darah. Granulosit adalah kelompok sel darah putih yang memiliki granula dalam sitoplasmanya dan memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Ada tiga jenis granulosit utama: neutrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulositosis umumnya terkait dengan penurunan jumlah neutrofil, yang merupakan jenis granulosit paling melibatkan respons imun terhadap bakteri dan jamur.
### **Penyebab Agranulositosis:**
Agranulositosis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
1. **Efek Samping Obat:** Salah satu penyebab paling umum agranulositosis adalah efek samping dari beberapa jenis obat. Beberapa obat yang dapat menyebabkan agranulositosis antara lain antibiotik seperti sulfonamida dan kloramfenikol, obat antitiroid, dan beberapa obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
2. **Reaksi Imunologis:** Beberapa kondisi autoimun atau penyakit sistemik, seperti lupus eritematosus sistemik (LES), dapat memicu reaksi imunologis yang merusak sel-sel darah putih, termasuk granulosit.
3. **Infeksi Virus atau Bakteri:** Infeksi serius atau berkepanjangan oleh virus atau bakteri tertentu, seperti HIV atau tuberkulosis, dapat menyebabkan penurunan jumlah granulosit dalam darah.
4. **Gangguan Sumsum Tulang:** Beberapa gangguan sumsum tulang, seperti leukemia atau aplasia medular, dapat memengaruhi produksi sel darah putih, termasuk granulosit.
5. **Paparan Bahan Kimia atau Radiasi:** Paparan bahan kimia beracun atau radiasi dapat merusak sel-sel di sumsum tulang dan menyebabkan agranulositosis.
### **Gejala Agranulositosis:**
Gejala agranulositosis dapat melibatkan penurunan resistensi tubuh terhadap infeksi, dan dapat mencakup:
– Demam tinggi.
– Infeksi berulang atau infeksi yang tidak kunjung sembuh.
– Sakit tenggorokan atau radang tenggorokan.
– Pembengkakan kelenjar getah bening.
– Malaise atau kelelahan yang signifikan.
### **Diagnosis dan Pengobatan:**
– **Diagnosis:** Pemeriksaan darah lengkap (hematologi) dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah putih dan jenisnya. Jika jumlah granulosit sangat rendah, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk menentukan penyebabnya, seperti tes antibodi atau pencitraan sumsum tulang.
– **Pengobatan:** Penanganan agranulositosis akan tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh obat-obatan tertentu, penghentian obat atau penggantian dengan obat alternatif dapat dilakukan. Pengobatan dapat mencakup faktor stimulasi koloni granulosit (G-CSF) untuk merangsang produksi granulosit atau terapi transfusi darah jika infeksi berat atau berulang terjadi.
### **Prognosis:**
Prognosis agranulositosis dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan sejauh mana pengobatan dapat mengatasi kondisi. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat bersifat sementara dan dapat diatasi dengan baik dengan penanganan yang tepat. Namun, jika agranulositosis terkait dengan kondisi yang lebih serius, seperti leukemia atau gangguan sumsum tulang lainnya, prognosisnya mungkin lebih kompleks.
Penting untuk mencari bantuan medis segera jika Anda mengalami gejala agranulositosis atau infeksi berulang yang tidak sembuh. Hanya dokter yang dapat membuat diagnosis yang akurat dan merencanakan pengobatan yang sesuai.