Ternyata Tidak Hanya Perempuan Suka Kode-Kodean, Laki-Laki Juga

Ternyata Tidak Hanya Perempuan Suka Kode-Kodean, Laki-Laki Juga

Dalam hal percintaan, banyak orang sering bingung dengan sukap wanita yang sering mengatakan kata terserah. Misalnya ditanya mau makan apa, jawabannya terserah. Dan setelah diajak mau makan sesuatu malah tidak mau. Padahal dia sendiri bilang tersarah, sehingga banyak yang mengatakan, sulit sekali mengerti perempuan itu. Dibalik kata terserah, ya udah, gak apa-apa. Have fun, okey, oh. Itu ada berbagai banyak artinya. Sehingga maksud dari pikiran si perempuan tidak berbanding lurus dengan apa perkataannya. Sehingga ini menjadi seperti teka teki bagi para laki-laki. Ternyata Tidak Hanya Perempuan Suka Kode-Kodean, Laki-Laki Juga Dan itu diakui oleh banyak orang. Tapi sebenarnya jika diamati lagi, tidak hanya perempuan yang suka begitu. Banyak juga laki-laki yang suka main kode-kodean layaknya perempuan. Sehingga sebagai perempuan, kadang juga kita merasakan hal yang sama. Bingung dengan maksudnya apa. Jadi kadang kita juga banyak pertanyaan di kepala, kalau laki-laki mengatakan a, apa maksudnya, dan lain sebagainya. Misalnya saat perempuan bilang ini mantanku nge chat, ajak ketemu. Dan ada beberapa laki-laki yang mengatakan ya sudah balas lah, ketemu lah kalian. Tapi dalam hati cemburu dan tidak suka. Sebagian besar perempuan langsung berpikir ya udah boleh. Tapi ternyata di balik kta, ya udah pergi ketemu lah kalian, itu maksudnya jangan, aku cemburu. Tapi diutarakannya dengan cara begitu. Sehingga dari sini kita bisa lihat, sebenarnya tidak hanya perempuan yang suka kode-kodean. Laki-laki juga. Jadi sama saja. Dua-duanya kompleks sekali. Jadi ada baiknya cobalah sekarang sama-sama belajar untuk to the point. Jika tidak suka ya katakan tidak suka. Kalau suka ya suka. Jangan diperibet kalau tidak ingin yang ribet. Banyak sekali orang yang tidak suka ribet, tapi faktanya dia sendiri yang membuatnya menjadi ribet sendiri. Dan ujung-ujungnya menyalahkan orang lain. Hal ini yang tidak baik. Berhenti mengatakan perempuan jangan drama, atau laki-laki jangan drama. Balik lagi, dua-duanya harus sama-sama intropeksi diri dan lakukan perubahan. Belajar to the point bukan kode-kodean lagi.

Continue reading