Wenger Ingin Klub-Klub Besar Lebih Peduli Terhadap Klub-klub Kecil

Mantan pelatih dari klub Arsenal, Arsene Wenger menginkan klub-klub besar ajang Premier League untuk bisa membantu klub-klub kecil. Dirinya berpendapat bahwa dampak finansial dari pandemi COVID-19 lebih bisa dirasakan oleh klub-klub kecil.

Dilansir dari media Sportkeeda, Wenger berkata, “Anda pasti akan merasakan kekhawatiran dimana dari 92 klub dan 65 klub diantaranya dipastikan akan kehilangan uang dan melanjutkan laga tanpa adanya penonton”,

“Penyelenggara kompetisi sepakbola haruslah berpikir mengenai hal tersebut, salah satu diantaranya adalah bagaimana kita bisa membantu klub-klub tersebut untuk bisa tetap berjuan dan bertahan”, tambah Wenger.

Seperti yang kita ketahui bahwa, pasca Pandemi COVID-19 membuat seluruh dunia khususnya sepakbola merasakan kerugian yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya laga selama tiga bulan lebih lamanya.

Ajang Premier League secara perlahan akan digelar kembali. Namun laga tersebut nantinya akan digelar tanpa adanya penonton dipertandingan tersebut. Ajang ini rencananya akan digelar kembali pada pekan depan. Beberapa protokol ketat akan dilakukan guna untuk mencegah tertularnya COVID-19 / Virus Corona.

Wenger menambahkan bahwa keberadaan klub-klub kecil sangatlah penting. Mereka memiliki pemain muda yang berbakat dan bertalenta dan dari mereka jugalah akan muncul pemain pemain berbakat.

Wenger berkata, “Kita membutuhkan klub-klub elit tetapi kita membutuhkan bantuan dasar dimana para pemain mudah memiliki kesempatan untuk bisa bermain”,

Mengenai nasib dari para pesepakbola dari klub asal Premier League, Wenger percaya bahwa setiap klub pasti akan bisa menunjukkan performa terbaiknya dan bisa bangkit. Maka dari itu, Wenger yang juga saat ini sudah menjadi salah satu petinggi FIFA tidak terlalu merasakan kekhawatiran dengan keadaan klub yang berkompetisi di ajang Premier League.

Sedangkan perusahan finansial Deloitte memprediksi mengenai kerugian dari klub-klub ajang Premier League. Mereka mengungkapkan bahwa kerugian yang mereka alami adalah sebesar 1 Milliar Poundsterling atau sebesar Rp. 17 Triliun.

Selain itu Deloitte juga memberi iformasi kerugain lainnya yang mereka alami, mereka juga harus mengganti rugi atau membayar uang hak siar yang totalnya mencapai 500 Juta Poundsterling.